Seribu Pesona Ekowisata di Lereng Semeru

Yayasan Pengembang Kreatifitas Generasi Muda Lumajang selama dua dekade telah berkiprah dalam pemberdayaan masyarakat petani di kawasan lereng semeru melalui Program Pertanian Berkelanjutan (PB). Besarnya potensi kawasan lereng semeru dengan kekhasan keanakeragam flora fauna dan Kearifan Lokal menguatkan tekad YPKGM Lumajang untuk mulai fokus dalam mengelola dan mengembangkan sebuah Ekowisata Lereng Semeru yang berbasis Pertanian Berkelanjutan.

03 Juli, 2009

Hiking Sambil Bertani Organik


Pujungkejen menyimpan sejuta kekayaan alam yang masih perawan. Dusun ini masih relatif bersih dari kontaminasi dunia luar, masyarakatnya sangat memegang teguh tradisi lokal baik secara horizontal –hubungannya dengan sesama manusia maupun secara vertikal-komunikasinya dengan Sang Pencipta. Masyarakatnya berusaha menyelaraskan hidupnya dengan kehendak alam, bukan menentangnya. Wajah Lumajang yang tradisional mungkin terwakili oleh keberadaannya. Berada di sana seakan menohok langsung eksistensi diri kita sebagai manusia kaitannya dengan alam semesta.

Perjalanan dari tempat parkir di Tawonsongo ke Watu Klosot sejauh sekitar 4 kilometer dengan naik turun jalan setapak dan melintasi sungai memang cukup membuat penat sekujur tubuh. Tetapi kepenatan itu cukup terhibur dengan pemandangan alamnya yang luar biasa. Setelah melintasi kebun kopi yang organik, pengunjung akan merambah kebun pisang. Segala jenis pisang tumbuh di kanan kiri jalan, sebagian ada yang sudah matang di pohon. Tandannya yang berwarna kuning menantang tangan-tangan untuk menjamahnya. Pisang merupakan buah tangan yang paling diminati bagi wisatawan jika mampir ke Lumajang.


Pengunjung bisa berkeliling kebun sebelum melanjutkan perjalanan. Ada tempat peristirahatan yang representatif dan lokasi outbound yang dipadukan dengan tebing-tebing yang menantang. Jika sedang beruntung pengunjung juga bisa menikmati durian yang jatuh dari pohonnya. Beristirahat di bawah rindangnya daun-daun pisang dan aroma semak-semak yang menggelitik hidung, sambil leyeh-leyeh di atas balai-balai bambu sungguh kenikmatan yang luar biasa.

Tetapi ada yang lebih mempesona lagi, yaitu melihat-lihat dan tentunya sambil belajar para petani ‘ndarung’ bercocok tanam dengan ketrampilan baru dan semuanya serba organik. Petani ‘ndarung’ adalah sekelompok petani yang berhuma di pinggir hutan untuk bercocok tanam di areal milik Perhutani yang sudah dipasrahkan untuk digarap oleh petani-petani kelas gurem tersebut. Petani-petani ini malah sudah mendapat sertifikasi pertanian organik sehingga mereka lebih berpengalaman dibandingkan petani pedesaan lainnya.


POS Peristirahatan Tracking dan Hiking II

Lokasi : Lahan YPKGM

Kawasan Pusungkejen Ds. Pasrujambe


POTENSI

· Kebun Kopi Organik

· Lahan Outbound

Comments :

1

Blog yang menarik.

agrobiosolution

Agrobio Solutions (SA0134472-U) mengatakan...
on 

Posting Komentar